Jumat, 05 Januari 2018

Ibadah Haji



1. Seseorang yang akan melakukan ibadah haji, harus berniat ihram pada tanggal 8 Dzulhijjah. Dia mesti berada di Makkah pada tanggal tersebut. Kemudian hatinya berniat untuk beribadah haji, dan melafadzkan, “Labbaik Allahumma Labbaik (Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah, untuk berhaji).” Setelah itu hendaknya dia terus membaca talbiyah dengan niat ibadah dan sikap penyerahan diri yang mutlak untuk menjawab panggilan Allah dengan membaca, “Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaika Laa Syarika Laka Labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk. Laa Syarika Laka.” (Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah, aku sambut panggilan-Mu, tiada Tuhan selain Engkau. Aku sambut panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan hanya untuk-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu)
Sambil memakai baju ihram dan menahan dirinya dari yang diharamkan Allah, sampai dia bertahallul.

2. Setelah berihram pada tanggal 8 Dzulhijjah, semuanya akan pergi ke Mina di pagi hari, menginap di Mina dengan melaksanakan shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Shubuh pada waktunya tanpa di-jama’ (digabung), tapi hanya di-qashar (dipendekkan) saja, yakni shalat yang empat rakaat menjadi dua rakaat. 

 3. Pada tanggal 9 Dzulhijjah, semuanya pergi menuju Arafah setelah matahari terbit. Shalat Zhuhur dan Ashar di Arafah dilakukan dengan cara di-jama’ (digabungkan) dan diqashar dengan satu kali adzan dan dua kali iqamat. Kemudian setelah itu mereka berdoa dan menyerahkan diri di hadapan Allah.
Ini adalah rangkaian ibadah haji yang paling agung dan utama. Rasulullah  mengatakan bahwa malaikat-malaikat bangga dengan orang yang berada di Arafah dengan semua doa, ibadah, dan antusiasme mereka kepada Allah.
Rasulullah SAW bersabda, “Mereka itu adalah hamba-hamba-Ku. Mereka telah datang kepada-Ku dengan tertib dan berdebu. Aku bersaksi kepada kalian bahwa Aku telah mengampuni mereka.” (HR. Ahmad, no. 7089)

4. Kemudian mereka keluar dari Arafah setelah matahari terbenam dengan tenang dan tertib menuju Muzdalifah. 
Lalu mereka menunaikan shalat Maghrib dan Isya dengan digabung (dijamak) dan menginap di Muzdalifah sampai mereka shalat Subuh. Mereka disunnahkan banyak berdoa di sana hingga menjelang matahari terbit. Tetapi bagi perempuan yang lemah dan orang tua boleh meninggalkan Muzdalifah setelah tengah malam.

5. Mereka keluar dari Muzdalifah menuju Mina, sebelum matahari terbit di hari raya Idul Adha. Pada waktu Idul Adha disunnahkan bagi yang beribadah haji untuk melakukan beberapa hal:
  • Melempar jumrah kubra dengan 7 (tujuh) batu sambil bertakbir dalam setiap lemparannya. Jumrah adalah tempat-tempat dimana Nabi Ibrahim  digoda oleh syetan dan kemudian dia melempar syetan sebanyak 7 kali dengan menggunakan batu. 
    Allah telah mensyariatkannya kepada kita, maka kita kerjakan lempar jumrah sebagai bentuk ibadah kepada-Nya dan sebagai bentuk penyerahan diri kepada-Nya atas segala perintah-Nya. Juga untuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad  yang telah melakukannya. Selain itu agar jiwa kita sebagai manusia merasa terdorong untuk melawan godaan syetan atas segala bentuk kesesatan yang selalu kita hadapi. 
  • Menyembelih hewan qurban, bisa di Mina atau di Makkah pada Hari Raya Idul Adha dan tiga hari setelahnya. 
    Yang beribadah haji, boleh memakan daging qurban itu, atau memberikannya kepada orang lain, atau menyedekahkannya. Kalau dia tidak punya uang untuk membeli hewan kurban, maka dia harus puasa 3 (tiga) hari di Makkah dan tujuh hari setelah dia pulang dari haji. 
    Seseorang yang berhaji bisa juga memberikan hewan kurbannya kepada lembaga yang dipercaya untuk membagikan kepada yang membutuhkannya. 
  • Mencukur seluruh rambutnya atau memotong sebagiannya. Dengan ini berarti dia telah bertahallul yang pertama. Maka dia boleh melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang, kecuali menggauli istrinya
  • Kemudian dia menuju ke Makkah untuk melakukan thawaf ifadhah sebanyak tujuh kali mengelilingi Ka’bah dan ini merupakan rukun haji. Setelah itu langsung mengerjakan sa’i. Dengan melakukan thawaf ifadhah, maka semua yang dilarang sebelumnya menjadi halal, termasuk menggauli istrinya. Boleh juga orang yang berhaji untuk menunda thawaf-nya sampai hari-hari Tasyriq kalau dia merasa kesulitan
6. Kemudian dia kembali ke Mina, menginap dua malam bagi yang sempit waktunya, dan tiga malam bagi yang sempat.
Selama dia di Mina, disyariatkan untuk melempar tiga jumrah, yaitu jumrah sughra (yang paling jauh dari Makkah), jumrah wustha, dan jumrah kubra (yakni yang mampu melakukannya pada hari-hari Tasyriq).

7. Apabila dia ingin keluar dari Makkah, maka hendaknya sebelumnya dia harus melakukan thawaf wada’ terlebih dahulu sebagai prosesi terakhir dalam ibadah hajinya
ويسقط هذا الطواف عن المرأة إذا كانت حائضاً

Paket Umroh 2018 by travel umroh murah, terbaik dan terpercaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paket Travel Umroh Nooralia

Paket Travel Periode Januari 2018

Jadwal Paket Umroh 2018 Nooralia Haji Umroh Periode Januari 2018

WAKTU BERANGKAT
PROGRAM UMROH
PESAWAT
HARGA
DURASI
KETERANGAN
1
Rabu, 10/01/2018
Paket Umroh 9 hari Promo
Saudi Airlines
18,500,000
9 hari
Direct langsung tidak Transit. Info Lebih Lanjut Program paket umroh 9 hari promo
2
Selasa, 16/01/2018
Paket Umroh Turki + City Tour
Turkish Airlines
22,000,000
10 hari
Direct langsung tidak Transit. Info Lebih Lanjut Program paket umroh turki + city tour
3
Sabtu, 20/01/ 2018
Paket Umroh Murah Plus Turki Promo
Turkish Airlines
20,500,000
10 hari
Direct langsung tidak Transit. Info Lebih Lanjut Program paket umroh murah plus turki promo
4
Rabu, 24/01/ 2018
Umroh Paket Hemat Nooralia
Saudi Airlines
21,500,000
9 hari
Direct langsung tidak Transit. Info Lebih Lanjut Program Paket umroh paket hemat nooralia
5
Selasa, 30/01/ 2018
Paket Umroh Murah Bintang tiga
Saudi Airlines
22,000,000
9 hari
Direct langsung tidak Transit. Info Lebih Lanjut Program paket umroh murah bintang tiga